Foto ilustrasi. (Ant/Iggoy el Fitra)
Foto ilustrasi. (Ant/Iggoy el Fitra) (Rhobi Shani)

Penyandang HIV/AIDS di Jepara Mayoritas Ibu Rumah Tangga

aids
Rhobi Shani • 01 Desember 2016 14:51
medcom.id Jepara: Hingga September 2016, tercatat 86 orang di Jepara terdeteksi menyandang HIV/AIDS. Dari jumlah tersebut, 35 orang merupakan ibu rumah tangga (IRT). Sisanya, 19 orang dari kalangan buruh, karyawan swasta 16 orang, balita dan anak-anak 10 orang, dan pekerja seks komersial 6 orang.
 
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara Mudrikatun menyampaikan, kebanyakan ibu rumah tangga tertular HIV dari suaminya. Biasanya, para suami bekerja di luar daerah dan tak menyadari dirinya terinfeksi. 
 
“Rata-rata suami IRT ini perantauan semua,” ujar Mudrikatun, Kamis (1/12/2016).
 
Baca: 13 Kantong Darah PMI Tegal Terinfeksi HIV
 
Dari kelompok usia, penyandang HIV/AIDS didominasi rentang usia 26-40 tahun. Jumlahnya mencapai 47 orang. Sementara jika dilihat dari faktor risiko, penderita HIV/AIDS ini lantaran heteroseks. Jumlahnya mencapai 69 kasus.
 
“Dari 86 penderita, sembilan orang meninggal,” kata Mudrikatun.
 
Jika diakumulasikan dari tahun 1997 hingga saat ini, Mudrikatun melanjutkan, jumlah penderita HIV/AIDS di Bumi Kartini mencapai 689. Dari jumlah itu, sebanyak 494 penderita masih bertahan. Sementara yang sudah meninggal sebanyak 195 orang.
 
“Persebaran penyandang HIV/AIDS terbanyak di Kecamatan Jepara Kota,” beber Mudrikatun yang juga Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jepara.  
 
Setiap tahun, kata Mudrikatun, penderita HIV/AIDS di Kota Ukir terus meningkat. Meskipun di Jepara tidak terdapat lokalisasi prostitusi dan tempat hiburan. Namun, mobilitas masyarakat Jepara keluar daerah cukup tinggi.
 
“Adanya tempat hiburan atau tidak, tetap saja naik. Ketika masih ada Pungkruk (lokasi hiburan karoke, red) kami tidak menemukan HIV di sana,” ungkap Mudrikatun.
 
Baca: Empat Kelompok Masyarakat Ibu Kota Rawan HIV/AIDS
 
Untuk menanggulangi penyebaran virus yang satu ini, Mudrikatun menandaskan, pihaknya melakukan penjaringan terhadap komunitas waria, LSL (laki-laki suka laki-laki), pasien tuberbucolosis, dan ke ibu hamil.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif