Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara Mudrikatun menyampaikan, kebanyakan ibu rumah tangga tertular HIV dari suaminya. Biasanya, para suami bekerja di luar daerah dan tak menyadari dirinya terinfeksi.
“Rata-rata suami IRT ini perantauan semua,” ujar Mudrikatun, Kamis (1/12/2016).
Baca: 13 Kantong Darah PMI Tegal Terinfeksi HIV
Dari kelompok usia, penyandang HIV/AIDS didominasi rentang usia 26-40 tahun. Jumlahnya mencapai 47 orang. Sementara jika dilihat dari faktor risiko, penderita HIV/AIDS ini lantaran heteroseks. Jumlahnya mencapai 69 kasus.
“Dari 86 penderita, sembilan orang meninggal,” kata Mudrikatun.
Jika diakumulasikan dari tahun 1997 hingga saat ini, Mudrikatun melanjutkan, jumlah penderita HIV/AIDS di Bumi Kartini mencapai 689. Dari jumlah itu, sebanyak 494 penderita masih bertahan. Sementara yang sudah meninggal sebanyak 195 orang.
“Persebaran penyandang HIV/AIDS terbanyak di Kecamatan Jepara Kota,” beber Mudrikatun yang juga Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jepara.
Setiap tahun, kata Mudrikatun, penderita HIV/AIDS di Kota Ukir terus meningkat. Meskipun di Jepara tidak terdapat lokalisasi prostitusi dan tempat hiburan. Namun, mobilitas masyarakat Jepara keluar daerah cukup tinggi.
“Adanya tempat hiburan atau tidak, tetap saja naik. Ketika masih ada Pungkruk (lokasi hiburan karoke, red) kami tidak menemukan HIV di sana,” ungkap Mudrikatun.
Baca: Empat Kelompok Masyarakat Ibu Kota Rawan HIV/AIDS
Untuk menanggulangi penyebaran virus yang satu ini, Mudrikatun menandaskan, pihaknya melakukan penjaringan terhadap komunitas waria, LSL (laki-laki suka laki-laki), pasien tuberbucolosis, dan ke ibu hamil.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)