Antrean warga di Samsat Gunungkidul. Foto: Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim
Antrean warga di Samsat Gunungkidul. Foto: Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim (Ahmad Mustaqim)

Samsat Diserbu, Warga Enggan Kena Tarif Baru Pajak Kendaraan

pnbp
Ahmad Mustaqim • 05 Januari 2017 14:45
medcom.id, Gunungkidul: Rencana pemerintah meningkatkan penerimaan negara dari pajak kendaraan mendapat keluhan warga. Akibat rencana menaikkan biaya pengurusan STNK hingga BPKB, sejumlah Samsat di kepolisian diserbu warga.
 
Di Samsat Polres Gunungkidul, Yogyakarta, ratusan warga mengantre hanya untuk menghindari beban biaya mengurus STNK ataupun BPKB. Udin, pengantre, mengatakan seharusnya waktu pembayaran pajak STNK-nya jatuh pada Februari. Namun, ia rela antre lama untuk menghindari biaya tambahan. 
 
"Setelah tahu tarifnya mau naik, mending saya ngurus sekarang kan," kata Udin, Kamis (5/1/2017). 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Udin mengungkapkan biaya yang meningkat akan membebani masyarakat. Menurutnya, warga kini sudah semakin terbebani dengan naiknya sejumlah kebutuhan pokok. 
 
Udin berharap pemerintah mengkaji lebih lanjut kebijakan yang memberatkan itu. "Kalau bisa jangan sekaranglah, tahun depan atau tidak sama sekali," kata dia.
 
Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), pemerintah bakal memberlakukan tarif baru pada penerbitan dan pengurusan STNK dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB). Biaya penerbitan STNK roda dua dan tiga, yang semula Rp50 ribu ,naik menjadi Rp100 ribu. Semantara itu, untuk roda empat atau lebih naik dari Rp75 ribu ke Rp200 ribu.
 
Biaya pengesahan STNK yang semula gratis, dikenakan Rp25 ribu (roda dua dan tiga) dan Rp50 ribu (roda empat atau lebih). Kenaikan cukup besar ada pada penerbitan BPKB. Roda dua dan tiga sebelumnya dibanderol Rp80 ribu. Pada PP baru jadi Rp225 ribu. Sedangkan penerbitan BPKB roda empat atau lebih menjadi Rp375 ribu dari sebelumnya Rp100 ribu.
 
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Gunungkidul AKP Samiyono mengungkapkan antrean meningkat tiga kali lipat dibanding biasa. Jika hari biasa sekitar 500 orang, kini sampai 1.500 orang. 
 
Ia meminta warga bisa antre dengan tertib. "Kita sudah sosialisasikan rencana kenaikan tarif ini. Masyarakat tak perlu khawatir," kata dia. 
 
Kasubag Humas Polres Sleman AKP Haryanta mengatakan antrean di Samsatnya juga meningkat kendati tak signifikan. "Yang terjadi hanya pergeseran tarif," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(UWA)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif