Patung tiga tokoh pejuang wanita Jepara di Bundaran Ngabul Jepara, Jateng. (Metrotvnews.com/Rhobi Shani)
Patung tiga tokoh pejuang wanita Jepara di Bundaran Ngabul Jepara, Jateng. (Metrotvnews.com/Rhobi Shani) (Rhobi Shani)

Monumen Trijuang Jepara Representasikan Perjuangan Perempuan

patung
Rhobi Shani • 22 Desember 2016 13:21
medcom.id, Jepara: Pembangunan patung RA Kartini, Ratu Shima, dan Ratu Kalinyamat rampung. Bersamaan dengan peringatan Hari Ibu 22 Desember, patung wanita pejuang dari Jepara itu diresmikan.
 
Patung berdiri di Bundaran Ngabul, Jepara, Jawa Tengah. Tiga patung itu menjadi ikon Jepara yang menampakkan perjuangan Kaum Hawa.
 
Pelaksana tugas Bupati Jepara Ichwan Sudrajat mengapresiasi pembangunan patung. Monumen Trijuang Jepara, nama ikon Jepara itu. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Monumen Trijuang Jepara Representasikan Perjuangan Perempuan
(Monumen Trijuang Jepara yang menampakkan patung tiga perempuan, MTVN - Rhobi Shani)
 
"Ini kado Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara pada para ibu," kata Ichwan usai menandatangani prasasti Monumen Trijuang Jepara, Kamis (22/12/2016).
 
Menurut Ichwan, para perempuan Indonesia menunjukkan semangat juangnya sebelum negara merdeka. Semangat itu juga mengalir di darah perempuan-perempuan Jepara.
 
Apresiasi juga disampaikan perupa Kus Haryadi. Kus juga mengapresiasi peletakan monumen di tempat yang strategis. Sehingga banyak orang yang memerhatikan monumen dan dapat mengenal lebih jauh soal ketiga perempuan tersebut.
 
"Hanya saya karakter motif Jepara kuncupan tak banyak, sehingga kesannya monoton," kata alumnus Seni Rupa Universitas Negeri Yogyakarta itu.rsitas Negeri Yogyakarta itu.
 
Di lain tempat, Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Jepara Ashar Ekanto menyampaikan, pembangunan patung direncanakan sejak dua tahun lalu. Telah terjadi diskusi dan muncul pro-kontra dari kalangan seniman, pemuka agama, dan masyarakat.
 
“Setelah dibahas di DPRD kemudian keluar perda (peraturan daerah). Setelah terbit perda tentunya pro-kontra sudah selesai, karena DPRD sudah setuju, lalu dianggarkan kemudian kami laksanakan,” terang Ashar.
 
Monumen itu digarap seniman patung dari Bandung, Bambang Sucahyo. Anggaran pembangunan monumen yaitu Rp2,6 miliar.
 
Monumen menampakkan wujud tiga perempuan. Satu di antaranya yaitu RA Kartini yang menjadi simbol guru bagi perempuan. Buku di tangan RA Kartini menyimbolkan pencerahan menuju kemakmuran.
 
Sementara Ratu Kalinyamat merepresentasikan perjuangan kaum perempuan dalam hal keberanian dan keteguhan prinsip. Lain lagi dengan Ratu Shima yang menyimbolkan perjuangan pada kejujuran dan keadilan. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif