Fakta ini disampaikan Kepala Balai Taman Nasional (BTN) Karimunjawa Agus Prabowo kepada Metrotvnews.com, Selasa (26/7/2016). Karena itu, pihaknya berencana membangun pusat penangkaran penyu.
Perlunya, agar penyu bisa dirawat dari mulai bertelur hingga dewasa sebelum dilepas ke laut. "Selama ini, pengamatan penyu dilakukan ketika bertelur di tepi pantai," katanya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut dia, tingkat penetasan penyu di Kepulauan Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, cukup bagus. Tingkat penetasan mencapai 80 persen dari 200 telur yang dihasilkan satu indukan. "Tapi, ketika dilepas ke laut, peluang hidup tukik sangat kecil," tuturnya.
Agus bilang, penangkaran penyu akan didirikan di kawasan Pantai Legon Lele. Untuk membangun pusat penangkaran pembesaran penyu, anggaran yang dibutuhkan sedikitnya Rp750 juta yang bersumber dari pemerintah pusat. Saat ini, baru dibangun kamp pengatan.
"Tahun depan mudah-mudahan dermaga sudah bisa dibangun. pembangunannya bertahap karena keterbatasan anggaran," papar Agus.
Agus mengklaim populasi penyu di Karimunjawa cukup bagus. Hanya saja, dia tidak bisa merinci jumlah penyu yang hidup di perairan Karimunjawa. Dia beralasan, selama ini pengamatan populasi penyu dilakukan ketika penyu betina bertelur di pantai. Rata-rata setiap musim bertelur, hanya 25 ekor penyu yang menuju ke darat.
“Kalau betina bisa dihitung, tapi yang jantan kami belum bisa menghitung populasinya berapa, karena yang ke tepi hanya penyu betina saat mau bertelur," tutur Agus.
Dari 27 pulau di Kepulauan Karimunjawa, hanya 22 pulau yang dituju penyu betina untuk bertelur. Yaitu pulau-pulau yang tidak berpenduduk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)