Bahkan, porsonel Polres Purbalingga telah berjaga di areal permakaman sejak semalam. Termasuk bersiaga di kantor Kecamatan Kutasari dan Balaidesa Karangreja.
"Kami siaga personel sejak tadi malam karena belum ada kepastian kapan jenazahnya akan sampai di sini," kata Kapolres Purbalingga AKBP Agus Setyawan Heru Purnomo dikutip Antara, usai pemakaman jenazah Sobron di Desa Karangreja, Kecamatan Kutasari, Purbalingga.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Personel tidak berseragam, lanjut dia, juga dilibatkan dalam pengamanan di sekitar rumah hingga permakaman. Para pelayat, masih kata Agus, berasal dari luar Purbalingga. Seperti Pekalongan, Cilacap, dan Solo.
Sekitar 200-an orang sesekali meneriakkan takbir mengiringi pemakaman Sobron sambil. Beberapa pelayat tampak berusaha menghalang-halangi awak media yang sedang meliput pemakaman tersebut.
Informasi yang di lapangan, sebagian besar warga Dusun Kedungjampang enggan melayat maupun mengiringi pemakaman jenazah Sobron. Mereka merasa malu karena ada warga yang terlibat dalam aksi terorisme.
Baca: Berita-berita tentang Kelompok Santoso
Kapolres mengatakan, Sobron diketahui meninggalkan kampung halamannya di Purbalingga sejak enam tahun lalu.
"Saat ustaz Sobron tewas ditembak dalam Operasi Tinombala, diketahui identitasnya (berasal dari) Kutasari, Purbalingga," katanya.
Sobron tewas ditembak oleh Satgas Operasi Tinombala di Perkebunan Tombua, Desa Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, 19 September.
Di permakaman umum Dusun Kedungjampang, juga pernah dikuburkan jenazah terduga teroris Aji Ario Sudarso alias Mistam alias Husamudin, yang tewas di Solo pada 2009.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)