"Dugaan kebakaran karena sopir atau kenek mungkin merokok ada bensin, ketiduran, lupa mematikan, atau mematikan (api) sembarangan. Mungkin karena gesekan muatan-muatan berbahaya. Tapi Barang-barang yang dibawa rata-rata sayuran. Mungkin juga karena mesin," kata Gajah kepada wartawan di Semarang, Jawa Tengah, Minggu 29 Oktober 2017.
Gajah menuturkan hingga kini penyebab kebakaran Dharma Kencana II masih diselidiki. Petugas KNKT dan Mahkamah Pelayaran segera melakukan pemeriksaan terhadap awak kapal Dharma Kencana II di Semarang, Jawa Tengah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kru akan kita tarik untuk pemberkasan Laporan Kecekalaan Kapal untuk mencari sebab-sebab kecelakaan kapal," jelas Gajah.
Yang jelas, kata Gajah, saat kebakaran, api begitu cepat membesar. Gajah mengaku tidak tahu dari mana asal api. Adapun pihaknya belum mengetahui kerugian akibat kebakaran tersebut. Yang jelas, selain membawa ratusan penumpang, Dharma Kencana juga mengangkut puluhan motor dan kendaraan roda empat.
"Jumkah kendaraan, motor 20 unit, truk kecil satu unut, truk 17 unit, dan mobil pribadi 8 unit. Total 46 unit," ungkap Gajah.
Gajah memastikan Dharma Kencana II masih layak berlayar. Dharma Kencana mampu membawa maksimal 952 penumpang dan 50 kendaraan. Pasalnya kapal itu dibuat pada 1992 dan mengantongi sertifikat berlayar hingga 28 Februari 2018.
"Penumpang yang dibawa 209 orang, jadi masih banyak ruangan kosong. Kelaikan kapalnya masih baik," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(Des)