medcom.id, Pekalongan: Puluhan anak SD di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, terpaksa belajar di rumah warga. Bangunan sekolah yang biasa untuk kegiatan belajar mengajar rusak berat. Banyak retakan di tembok, lantai dan atap bangunan kelas.
Salah satu guru, Slamet, menjelaskan bangunan SDN 03 Windurojo, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, cukup berbahaya untuk kegiatan belajar mengajar. Retakan-retakan yang ada di hampir seluruh banguan sekolah ini dikarenakan pergerseran tanah tempat berdirinya bangunan.
“Kondisi ini sejak tahun 2012, bangunan sekolah sempat diperbaiki pada tahun 2013. Namun rusak lagi karena tanahnya gerak dan rawan longsor,” kata Slamet, Kamis (18/02/2016).
Karena beberapa ruangan kelas tidak dapat digunakan dan terbatasnya ruangan, dua kelas terpaksa disatukan. Sekolah menyekat ruang kelas dengan papan tulis. Proses belajar mengajar berjalan normal, walaupun para siswa merasa kurang nyaman.
Adapun ruang kelas yang disatukan di antaranya kelas 2 dengan kelas 3, kelas 4 dengan kelas 5, dan kelas 6 menempati ruangan sendiri. Sementara untuk kelas 1 diungsikan ke rumah warga.
Sekolah mengaku sudah mendapatkan kunjungan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Bappeda dan BPBD Kabupaten Pekalongan untuk mengkaji terkait bangunan sekolah. Namun, hingga saat ini belum ada perbaikan kembali.
Salah satu murid, Fidia, siswa kelas 4 ini mengaku tidak nyaman dengan kondisi kelas yang digabung dengan kelas lainnya. Selain kurang fokus, juga was-was. Terutama saat hujan deras tiba.
“Takut sekolahnya ambruk. Minta supaya sekolahnya cepat diperbaiki, biar belajarnya tidak digabung terus,” ujar Fidia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)