"Beliau meninggal sekitar tiga jam sebelum mendarat di Indonesia lantaran serangan jantung," kata Kasubag Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Solo M. Afief Mundzir, Selasa 12 September 2017.
Afief menjelaskan, almarhum Roni termasuk kategori resiko tinggi (risti). Berdasarkan keterangan dokter kloter, beliau memang memiliki riwayat penyakit jantung.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ketika berada di Tanah Suci, Roni sempat memeriksakan diri ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia pada 8 September 2017. "Namun, pada saat itu kondisinya cukup baik. Sehingga, dilakukan rawat jalan dan mendapatkan izin terbang," jelasnya.
Jenazah Roni tiba di Debarkasi Haji Solo pukul 03.00 WIB pada Selasa 12 September 2017. Jenazah kemudian diserahterimakan oleh PPIH kepada perwakilan Kantor Kemenag Kabupaten Grobogan.
"Selanjutnya, jenazah dibawa ke rumah duka di Jalan Gunung Sundoro, Purwodadi," imbuh dia.
Hingga saat ini, tercatat 65 haji asal Jateng DIY meninggal. Satu orang wafat di asrama haji saat akan diberangkatkan dan dua lainnya meninggal di pesawat.
"Sedangkan, 62 haji wafat di Tanah Suci," katanya.
PPIH Jateng DIY, lanjut Afief, telah memulangkan 6.415 haji asal Jateng DIY. Jumlah tersebut terbagi dalam 18 kloter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)