Secara spesial kereta kencana ini dihias oleh maestro perancang bunga ternama Larasati Suliantoro Sulaiman dan dibantu anak-anaknya serta puluhan wanita lainnya.
Larasati mengatakan melati-melati yang berjumlah 1,5 kuintal akan disatukan menggunakan teknik sekarinonce yang merupakan teknik merangkai bunga melati dari Indonesia. "Kita meronce melati sudah dari kemarin malam. Ada sekitar satu RT ibu-ibu yang bantu meronce," kata wanita berusia 81 tahun ini pada Metrotvnews.com, di Ndaleman Yudhoningrat, Rabu (6/1/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia dan tim menghias tiga kereta, salah satunya kereta utama Kyai Malik yang akan dinaikin oleh sang raja baru.
Ketua Perhimpunan Penggemar Rangkaian Bunga Mayasari ini menjelaskan bunga-bunga melati tersebut akan dipadukan dengan daun cemara atau bunga mawar dan ditempel ke atas kereta.
"Tidak ada pola khusus. Berdasarkan perasaan dan memperhatikan tata letak yang benar supaya indah dipandang mata. Ronce melati ada yang disatukan dengan bunga mawar berbentuk ombyok, juga disatukan dengan buntalan daun puring," kata wanita pencinta batik ini.
Mayasari, salah seorang putri Larasati, mengatakan bunga melati didatangkan dari Pekalongan dan Tegal. Sementara daun cemara didatangkan dari Bandungan, Semarang, Jawa Tengah. "Kami pesan 50 ikat besar daun cemara. Karena daun cemara itu tahan lama dan tak mudah layu," ucap dia.
Kegiatan menghias kereta pusaka mulai dilakukan sekitar pukul 20.00 WIB. Pakaian-pakaian para kusir dan penarik kereta juga telah tersedia. Selain itu, puluhan pelana kuda sudah tertata rapi menunggu dipasang. Kereta kuda akan dikendarai ke Puro Pakualaman esok siang sebelum prosesi kirab dilakukan. Acara kirab sendiri akan dilaksanakan sekitar pukul 14.00 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)