Kelima relawan itu, yakni Bakat Setyawan, 29; Endro Sambodo, 31; Andy Susanto, 38; Achmas Muhsin, 23; dan Rahmadiyono, 24.
Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Bambang Soelistyo, kagum dengan keberanian para tim SAR dan relawan. Dia yang mengaku selalu memonitor setiap langkah evakuasi, merasa deg-degan. Tapi, tim dan relawan tidak kenal menyerah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Belajar dari pengalaman bagaimana kita melakukan tugas kemanusiaan. Poin pentingnya, salah satunya adalah kebersamaan. Gotong royong melakukan bersama tanpa harus disuruh," kata Bambang di sela pemberian penghargaan di Hotel Merapi-Merbabu, Jalan Seturan Babarsari, Kecamatan Depok, Kebupaten Sleman, Yogyakarta, Rabu (27/5/2015) malam.
Atas dasar itulah evakuasi berjalan baik, meskipun tidak sempurna. Masyarakat Indonesia, lanjut dia, penting untuk memelihara kebersamaan sebagai tugas kemanusiaan.
"Kita bersyukur karena tidak semua bangsa memiliki kultur gotong royong. Mungkin yang lain punya tapi bentuknya beda. Kita memiliki semangat gotong royong tanpa mengharapkan sesuatu," ujar Bambang.
Menurut dia, Basarnas tidak akan ada artinya bila para relawan tak memiliki kebersamaan dan tanpa pamrih. Ia berharap semangat tersebut bisa dipertahankan.
"Keberhasilan harus kita akui. Membangun kepercaayaan masyarakat. Jangan sampai rapuh semangat akibat faktor di luar jati diri seorang relawan," kata dia.
Dia berpesan agar tim SAR lebih berhati-hati, antara milih kemanusiaan dan keselamatan. "Hitung dulu, mundur untuk menang. Supaya kita efektif."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(BOB)