Gelang identitas haji berfungsi sebagai penanda jemaah calon haji. Pun sebagai antisipasi jika calon haji terpisah dari rombongan ketika berada di tanah suci. Pada lempengannya tertulis informasi mengenai kode embarkasi, kloter, nomor paspor, asal negara, lambang garuda, dan tahun keberangkatan.
Di embarkasi Donohudan, Gedung Mekah lantai 2, sejumlah orang sibuk menyiapkan gelang identitas ini. Gelang identitas haji seluruh embarkasi di Indonesia dikerjakan oleh CV Putra Amaras Sejati.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

(Masih dalam bentuk lempengan)
Zaenal, 20, salah seorang karyawan, mengatakan 80 persen gelang identitas ini telah rampung dikerjakan di pabriknya. ”Jadi, di embarkasi tinggal proses penamaan, pelingkaran, dan finishing,” katanya. Tak butuh waktu lama untuk menamai gelang ini. Dalam lima menit, 26 gelang rampung dikerjakan.
Proses penamaan pun cukup mudah, yakni dengan menggunakan kertas bertulis data jemaah calon haji yang dicelupkan ke dalam air agar menempel ke lempangan besi berukuran 12 x 1,2 centimeter itu.
Selanjutnya, dengan alat khusus yang dicelupkan pada air raksa, pembuat gelang menyetrumkan alat itu ke atas kertas yang menempel pada lempengan. Zaenal mengungkapkan, meskipun cepat, proses ini membutuhkan kewaspadaan. “Pernah sekali kesetrum, tapi tidak apa-apa, cuma kaget,” ujarnya.
Usai disetrum, muncullah tulisan yang berisi identitas jemaah. “Ini tulisannya tidak akan hilang meski dibakar,” katanya.

(Gelang yang sudah jadi)
Proses selanjutnya adalah membersihkan gelang dan proses pelingkaran. “Kita menggunakan ukuran standar, jadi saat dilingkarkan diameter gelangnya sama,” ujarnya.
Selain untuk mencari sesuap nasi, para karyawan, termasuk Zaenal, memiliki kepuasan tersendiri karena dapat membantu para jemaah calon haji. Dalam satu hari, enam orang pembuat gelang identitas di embarkasi haji Donohudan tersebut mampu menamai ribuan gelang identitas haji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)