Foto ilustrasi. (Ant/M Risyal Hidayat)
Foto ilustrasi. (Ant/M Risyal Hidayat) (Pythag Kurniati)

Indonesia Butuh 4.000 Tenaga Ahli Transfusi Darah

palang merah indonesia
Pythag Kurniati • 15 September 2016 13:58
medcom.id, Solo: Jumlah lembaga pendidikan di Indonesia belum maksimal mencetak tenaga terdidik di bidang transfusi darah. Empat akademi transfusi hanya menghasilkan 200 lulusan tiap tahun.
 
Padahal, jumlah lembaga penyedia darah di antero Nusantara mencapai 400 unit. Ini artinya, Indonesia kekurangan 4.000 tenaga terdidik transfusi darah.
 
Fakta ini diungkapkan Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kota Solo, Titis Wahyuono, saat jumpa wartawan dalam rangka HUT ke-71 Palang Merah Indonesia di Solo, Jawa Tengah, Kamis, 15 September 2016.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Di Indonesia, sebelum tahun 2016, belum ada tenaga terampil yang dididik setingkat D3," ujarnya.
 
Titis mengatakan Indonesia punya empat akademi di Jakarta, Solo, Yogakarta, dan Semarang. Masing-masing akademi diperkirakan menghasilkan 50 lulusan dalam satu tahun.
 
"Berarti ada 200 orang dalam satu tahun di empat akademi. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan 4 ribu tenaga transfusi darah diperlukan waktu 20 tahun," paparnya.
 
Indonesia Butuh 4.000 Tenaga Ahli Transfusi Darah
Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kota Solo, Titis Wahyuono. (Metrotvnews.com/Pythag Kurniati)
 
Untuk Kota Solo, Akademi Bank Darah bakal diresmikan pada 17 September 2016. Rencananya, Ketua PMI Pusat, Ginandjar Kartasasmita akan hadir meresmikan. Pendidikan akan dimulai akhir 2016 dengan kuota 30-50 orang.
 
"Di awal kita akan meningkatkan kualitas dan akreditasi. Sembari meningkatkan kuota untuk memenuhi kekurangan tenaga transfusi di Indonesia," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif