Adit meminta izin kepada Harsono ke Kalimantan Barat sejak dua tahun lalu setelah lulus kuliah dan menikah. Adit menikah dengan Inka Pratiwi, 24, pada 2014.
"Pak, saya mau ke Kalimantan. Istri saya ajak," kata Harsono menirukan perkataan Adit, kepada Metrotvnews.com, di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (26/1/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Harsono pun terkejut saat anak dan menantunya itu memutuskan bergabung dengan Gafatar ke Kalimantan Barat. Ia sempat meminta anaknya untuk mengurungkan niatnya itu.
"Dit, kamu seorang mahasiswa, berwawasan luas. Harus bisa memilah yang baik dan buruk. Bapak punya feeling Gafatar itu tidak benar," kata Harsono saat itu.
Pensiunan Masinis Kereta Api, itu pun sempat mencegah anaknya `hijrah` ke Kalimantan Barat. Sebab, beberapa bulan sebelum berangkat, Adit menunjukkan perilaku yang aneh.
"Dulu Adit itu taat beribadah. Salat lima waktu. Puasa juga. Sekarang puasa tidak pernah. Bahkan saya mengamati secara diam-diam, Adit justru salat menghadap ke Selatan dan ke Utara. Tidak menghadap kiblat," imbuh dia.
Menurut Adit, Tuhan ada di mana-mana sehingga beribadah tak perlu menghadap kiblat. Harsono pun sempat berdebat dengan putranya itu sehingga komunikasi mereka buruk.
"Saya telepon tidak pernah diangkat. Saya sms tidak pernah dijawab. Namanya orangtua, saya punya rasa rindu. Suatu saat diangkat, saya marahi dia. Kenapa kamu berubah total, tidak menghargai orangtua? Apa otak kamu dicuci Gafatar?," ujar Harsono.
Lambat laun diketahui bahwa istri Adit, Inka Pratiwi merupakan salah satu pengurus DPD Gafatar Jawa Tengah. Hal itu diketahui Partini, 50, ibu kandung Inka Pratiwi. Inka merupakan sarjana Teknik Mesin Universitas Diponegoro. Inka tergolong perempuan yang cerdas sebab menyelesaikan kuliah dalam waktu tiga tahun.
"Saya tahu, karena ada sejumlah buku koleksinya yang dari DPD Gafatar Jateng. Di dalam buku itu ada nama anak saya, tapi sudah berganti nama menjadi Sophia Latufah," kata Partini di lokasi yang sama.
Adit dan Inka memberikan informasi terakhir mereka tinggal di Jalan Antarasan Kecil Timur Dalam RT 21 RW 02 Dusun Antasan Kecil Timur Kalimantan Barat. Mereka juga sudah memiliki seorang anak.
Kini, Harsono dan Partini berharap bisa menemukan anak-anak mereka. Ia berharap Adit dan keluarga kecilnya turut dipulangkan ke Semarang pada gelombang berikutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)