Memang, RSUP Kariadi belum menerima laporan pasien terjangkit virus Zika. Namun, Indonesia merupakan daerah endemik nyamuk Aides Aegyti, pembawa Zika. Sejenis Flavivirus kelompok Arbovirus bagian dari virus RNA (asam ribonukleat) ini pertama kali merebak di Brazil dan Kolombia akhir Januari 2016.
“Enam belas ruangan isolasi tersebut disiapkan untuk memproses pembakaran negatif dari virus tersebut sehingga tidak menyebar,” kata Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Dr Kariadi, Darwito, Senin (1/2/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ruangan tersebut telah disiapkan rumah sakit di Gedung Rajawali lantai VI. Darwito menambahkan, sejak virus Zika mulai merebak, hingga saat ini belum mendapat laporan adanya pasien virus Zika yang masuk ke rumah sakit.
“Tetap harus diwaspadai karena penularan virus Zika melalui gigitan nyamuk, seperti DBD,” tambah dia.
Ruang isolasi pasien virus Zika telah tersedia satu kasur yang dilengkapi dengan kamar mandi, CCTV, ruang pengantar pasien (antrum), tabung oksigen, vacum, intercom, hingga finger print.
“Kita akan isolasi pasien yang terkena virus Zika selama tiga hingga empat hari, setelah melalui tahap evaluasi penyakit dan dinyatkan tidak ada masalah, baru diperbolehkan untuk pulang,” ujar petugas Penanggungjawab Ruang Isolasi Virus Zika RSUP Dr Kariadi Semarang, Ngatno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)