Tak hanya itu, mereka juga melakukan sungkem massal dan memberikan pelukan kepada ibundanya masing-masing. Acara yang berlangsung Senin 21 Desember 2015, di Alun-alun Kabupaten Sukoharjo tersebut berlangsung haru. Tak sedikit para ibu menitikkan air mata saat anak mereka bersimpuh dan memohon restu.
Salah satunya Samiyem, 62. Dia tak kuasa menahan tangis saat putrinya, Sri Suratmi, 46, melakukan sungkem setelah merias wajahnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Saya terharu. Tahun 2003 saya divonis mengidap kanker. Dokter mengatakan umur saya tinggal tiga bulan. Anak-anaklah yang membuat saya kuat," ungkap Samiyem.
Putri pertama Samiyem, Sri Suratmi mengungkapkan dia juga tak dapat menyembunyikan haru saat merias dan bersimpuh di kaki ibundanya. "Saya ini selalu sibuk kerja. Tidak pernah ada kesempatan merias ibu seperti saat ini. Ini kesempatan luar biasa buat saya," paparnya. Dalam kesempatan itu, Sri juga mengutarakan isi hatinya sembari memeluk ibundanya. "Ibu segala-galanya bagi saya."
Koordinator bina lansia Kelurahan Jetis, Samini mengungkapkan acara ini sengaja digelar untuk mengingat kembali jasa-jasa ibu. "Harapannya bukan hanya kasih ibu yang sepanjang masa kepada anak. Tapi kasih anak kepada ibu juga harus tanpa syarat. Tidak melihat seperti apa ibundanya," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)