Lilik mengaku sang istri telah memberikan izin padanya untuk mengikuti program Kementerian Pertahanan itu. Tak tanggung-tanggung, Lilik meninggalkan keluarganya selama tiga pekan.
"Yang saya lakukan ini demi Tanah Air. Maka Tuhan pasti menjaga anak dan istri saya di Solo," kata Lilik yang juga menjabat sebagai Ketua RT 06 RW 07 Banyuanyar, Solo itu.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Bukan berarti Lilik melupakan anak-anak dan istrinya. Lilik tetap memenuhi kewajibannya sebagai tulang punggung yaitu menyiapkan biaya kebutuhan anak dan istri selama pria yang berprofesi sebagai wirausahawan itu menjalani pelatihan.
Sebagai warga negara, Lilik mengaku tertarik dengan program tersebut. Ia menilai pendidikan Bela Negara merupakan bekal menyikapi persoalan dalam negeri, misalnya pertikaian antarkelompok.
Bukan hanya Lilik, Cecep Yusuf pun rela meninggalkan perkuliahannya selama tiga pekan untuk mengikuti kegiatan tersebut. Ia telah mendapatkan izin dari pihak universitas. Cecep pun paham konsekuensi ketinggalan materi pelajaran kuliah.
"Setelah pulang (dari latihan), saya akan mengejar ketertinggalan itu," kata mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Solo tersebut.
Lilik dan Cecep beserta belasan relawan lainnya mendapat pengarahan di Makodim 0735 Solo sebelum berangkat ke lokasi pendidikan Bela Negara. Mereka akan mengikuti kegiatan itu hingga 4 Desember 2015 di Wisma Sejahtera, Kaliurang, Yogyakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
