Kapolsek AKP Joko Witanto mandalami kasus hilangnya satu keluarga di Bumiayu, Brebes. (Metrotvnews.com/Kuntoro Tayubi)
Kapolsek AKP Joko Witanto mandalami kasus hilangnya satu keluarga di Bumiayu, Brebes. (Metrotvnews.com/Kuntoro Tayubi) (Kuntoro Tayubi)

Jangan-jangan Anak Saya jadi Korban Gafatar

orang hilang gafatar
Kuntoro Tayubi • 13 Januari 2016 16:54
medcom.id, Brebes: Maraknya pemberitaan terkait Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar, turut mengungkit fakta masyarakat yang kehilangan anggota keluarga. Mereka mendatangi kepolisian setempat.
 
Seperti dilakukan Purwaningsih, 57. Warga Desa Dukuhturi, Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah ini melaporkan keluarganya menghilang bersama anak-istri sejak pertengahan bulan Desember 2015.
 
Dia mengaku anak lelakinya menghilang bersama istri beserta enam anaknya. Mereka meninggalkan rumah pada hari Selasa, 15 Desember 2015, sekira pukul 06.00 WIB.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Keluarga yang hilang tersebut adalah Rifqi Nurdin, 35, beserta istrinya Siti Juromah, 34. Kemudian anaknya, Bilqis, 13, Abidal, 7, Nabila, 10, dan Rufina, 3. Selain itu adik Rifqi, Pipit Agustina, 32, juga ikut bersama mereka.
 
Kapolsek Bumaiyu, AKP Joko Witanto mengaku saat ini pihaknya telah melakukan penyelidikan. Pihaknya mendalami berbagai kemungkinan tentang menghilangnya satu keluarga tersebut.
 
“Mereka meninggalkan rumah dengan menggunakan mobil warna putih yang belum diketahui jenisnya,” ujar Joko saat ditemui Metrotvnews.com, Rabu (13/1/2016).
 
Polisi tengah mengumpulkan data dari para saksi. Joko enggan menduga-duga hilangnya satu keluarga ini ada kaitannya dengan organisasi yang tengah ramai diperbincangkan saat ini.
 
Sementara itu, Purwaningsih yang merupakan ibunda dari Rifqi Nurdin mengaku, dua minggu sebelum pergi, Rifqi sering didatangi tamu dengan menggunakan mobil warna putih itu.
 
Kemudian pada hari Minggu tanggal tanggal 13 Desember 2015 meminta izin akan pergi ke Medan, Sumatra Utara. Dia beralasan akan usaha bersama saudara dan meminta uang kepadanya sebanyak Rp11 juta.
 
“Namun sejak saat itu tidak pernah ada kabar. Jangan-jangan anak saya jadi korban Gafatar,” ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif