Meskipun sudah dilakukan penyemprotan, sejumlah masyarakat masih resah. Pasalnya, ulat bulu justru bertambah banyak pascadisemprot.
"Bahkan, ulat bulu masuk ke rumah melalui lubang kecil," kata Siti Masrofah, seorang warga Cepiring, Kendal, Jawa Tengah, Kamis, 2 Februari 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kabid Pangan dan Holtikultura Dinas Pangan Kabupaten Kendal Bambang Heri Mulyono mengatakan, Januari dan Februari adalah waktunya ulat bulu jenis Lymantriidae berkembangbiak. Ulat jenis ini mampu bertelur antara 50-200 butir.
"Ulat jenis Lymantriidae jika disentuh atau mengenai kulit terasa panas dan gatal," ujarnya.
Ulat jenis Lymantriidae, lanjut Bambang, kerap menyerang tanaman dengan daun yang rindang. Namun, daun pohon yang sudah dimakan ulat hingga 30 persen masih bisa bertahan.
Diduga, sarang ulat bulu berada di pohon jarak di area pabrik gula. Pohon tersebut sudah disemprot agar ulat tidak meluas ke tempat lain.
(Baca: Wabah Ulat Bulu Teror Sekolah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)