General Manager AP 1 Bandara Adisutjipto Agus Pandu Purnama menegaskan tidak ada petugas yang terlibat dalam insiden itu. Kejadian dilatarbelakangi kekesalan sopir taksi konvensional yang merasa penumpangnya diserobot.
"Tidak ada keterlibatan petugas keamanan, murni tindakan spontan sopir taksi karena kesal," kata Pandu, di kantornya, area Bandara Adisutjipto, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu, 21 Juni 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dia juga menegaskan pihaknya telah meminta operator untuk menegur dan memberi sanksi para pengemudi taksi yang melakukan tindakan tak berbudaya tersebut. "Supaya tak mengulangi lagi," katanya. Namun, Pandu tak menyebut identitas perusahaan yang dia maksud.
Dalam waktu dekat, AP I akan mengajak Pemda, pengelola taksi daring dan argometer serta aparat kepolisian untuk duduk bersama membahas manajemen transportasi di kawasan bandara.
Insiden mempermalukan sopir taksi daring terjadi pada Minggu 18 Juni 2017. Peristiwa menimpa F, saat akan menjemput penumpang di area dalam bandara.
Dia ditangkap dan diteriaki maling oleh pengemudi taksi konvensional. Pakaian F dilucuti hingga menyisakan celana kolor. Dia diminta meneriakkan permintaan maaf dan menyanyikan lagu Garuda Pancasila.
Tak terima dipermalukan, F ditemani Paguyuban Pengemudi Online Yogyakarta (PPOJ) melaporkan tindakan ini ke Polda DIY, Selasa, 20 Juni 2017.
Direktur Bina Masyarakat (Dirbinmas) Polda DIY AKBP Yisantiyo menegaskan proses hukum peristiwa ini masih terus berjalan. Usai lebaran, Polda akan melakukan penyelidikan, penyidikan hingga tuntas peristiwa ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
