Kapolres Cilacap, AKBP Yudho Hermanto, menuturkan penyelidikan melibatkan Densus 88 dan Inafis serta Puslabfor Mabes Polri.
"Sampai saat ini tidak ada kaitannya dengan jaringan teroris. Dari Densus itu yang ngomong, Inafis dan Puslabfor juga," kata Yudho saat dihubungi Metrotvnews.com dari Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 11 Juli 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: Belum Ada Tersangka Peledakan Gas di KUA Cilacap
Yudho menuturkan jajarannya masih mencari pelaku. Dalam memburu pelaku pekedakan, Polres Cilacap dibantu satuan anti-teror Detasemen Khusus 88. "Penanganannya tetap di kita, tapi kita di-backup Densus, Puslabfor, dan Inafis Mabes," ujar Yudho.
Sebuah tabung gas 3 kilogram meledak di depan Kantor Urusan Agama Sidareja, Cilacap, Jawa Tengah pada pukul 03.00 WIB, Rabu, 5 Juli lalu. Aparat kepolisian yang mendatangi lokasi kejadian menemukan selebaran yang berisi ungkapan kekecewaan terhadap seorang pemuka agama di Cirebon, Jawa Barat.
Ledakan tersebut mengakibatkan kaca dan plafon Kantor KUA Sidareja pecah serta ambrol. Yudo menuturkan belum ada bukti tambahan yang berhasil ditemukan petugas di lokasi kejadian. "Enggak ada. Masih seperti kemarin. Sebagian (BB) dibawa ke Jakarta," terang Yudho.
Yang jelas, kata Yudho, ledakan di depan KUA Sidareja berbeda dengan ledakan di Cicendo, Bandung, Jawa Barat. "Itu tabung gas yang diledakkan tidak ada serpihan lain kecuali serpihan tabung gas. Dibandingkan bom di Cicendo, ada paku, dan lain-lain. Ini tidak ditemukan detonator, tidak ditemukan rangkaian, dan sebagainya untuk memicunya," tegas Yudho.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)