Soeharsono memberikan amplop coklat ke Bardi di kediamannya, di Pedukuhan Sawahan, Desa Sumberagung, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Jumat 4 November 2016. "Isinya Rp10 juta," kata Soeharsono.
Menerima amplop coklat itu, Bardi berujar kerbaunya yang mati diduga akibat paku berkarat dari bom rakitan, harganya Rp11 juta. Secara spontan, Soeharsono mengeluarkan sebuah dompet dan memberikan uang tunai tambahan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Uang tunai yang Soeharsono berikan tanpa disertai amplop tersebut senilai Rp1 juta. Total, Soeharsono memberikan bantuan Rp11 juta. Ia mengaku semua uang yang diberikan kepada Bardi merupakan uang pribadi. "Kalau mengajukan ke pemkab lama turunnya," ujarnya.

Kerbau Badri yang mati setelah menginjak bom rakitan berisi paku
Soeharsono mengimbau warganya lebih waspada. Ia meminta warga saling membantu mengamati lingkungan sekitarnya. Apabila ada yang mencurigakan, kata dia, bisa segera dilaporkan ke polisi.
"Kalau ada orang tak dikenal mondar-mandir, laporkan saja," kata pensiunan polisi ini.
Sementara itu, Bardi mengaku tak menduga memperoleh uang bantuan itu. Lebih dari itu, ia bersyukur lantaran saat ledakan bom paku, Bardi berada di jarak sekitar 20 meter. "Sangat bersyukur masih diberikan selamat," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)