Kepala Kejaksaan Tinggi DIY Tony Spontana mengatakan pihaknya dan jajarannya meningkatkan kewaspadaan dan keamanan di DIY untuk menghindari pergerakan kelompok yang dianggap sesat ini.
"Sejak Maret 2015 kita tingkatkan kewaspadaan dan pengawasan. Caranya, dengan menggabungkan pengamanan dari pihak aparat seperti babinkamtibnas, Polda, Sat Pol PP dan masyarakat," ujarnya di kantor Kajati DIY Yogyakarta, Selasa (12/1/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kejati pernah mengumpulkan puluhan ormas dan kelompok masyarakat di daerah Pakem Sleman. Ormas yang dikumpulkan itu diduga basis awal pergerakan Gafatar. "Kita kumpulkan 79 pengurus organisasi masyarakat di Pakem. Tidak ada lagi Gafatar di sana," tegas Tony.
Namun, pihaknya tidak bisa memastikan seluruh Yogyakarta sudah bersih dari aktivitas kegiatan kelompok pecahan Al Qiyadah Islamiah ini. "Dinyatakan sesat oleh pemerintah. Sekarang mereka ganti casing dan menjadi ormas yang bergerak di bidang sosial. Visi mereka adalah mendirikan Negara Islam Indonesia," terang Tony.
Para pengurus dan anggota sangat lihai menggaet anggota baru. Sasaran mereka adalah orang-orang terpelajar dan berpendidikan tinggi. Dalam satu tahun mereka menargetkan anggota baru sebanyak lima ribu orang.
"Mereka melakukan kegiatan sosial untuk menyamarkan visi dan misi organisasinya. Maka kami betul- betul awasi ketat pergerakannya. Sampai saat ini tidak ada kegiatan Gafatar yang menonjol di Yogyakarta," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)