Puluhan pedagang kaki lima (PKL) berjualan di seputar bundaran. Selain di trotoar, tak sedikit PKL yang membuka lapak di bahu jalan.
Kini, setelah taman Adi Pura disulap jadi Tugu Tiga Tokoh Pejuang Perempuan Jepara, kondisinya semakin ramai. Mengingat keberadaan patung tersebut di jalur provinsi, keramaian itu berpotensi jadi penyebab kecelakaan lalu lintas. Pemerintah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, berencana menata PKL di seputar bundaran Ngabul.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kepala Bidang Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jepara, Mustaqim, mengatakan sebanyak 29 PKL di seputar Bundaran Ngabul akan dialihkan ke samping Mapolsek Tahunan. Selain mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas, pemindahan PKL dimaksud untuk mengurai keramaian di seputar Bundaran Ngabul.
“Dengan pemindahan PKL ini kami harapkan titik keramaian akan bergeser dan memperkecil kerawanan lalu lintas,” ujar Mustaqim, Sabtu (28/1/2017).
Penataan PKL, Mustaqim melanjutkan, juga akan diikuti dengan rekayasa lalu lintas. Bagi kendaraan roda empat atau lebih yang dari arah Jepara menuju Semarang, dialihkan melalui depan Pasar Ngabul Baru. Nantinya, arus lalu lintas di depan Pasar Ngabul Baru dibuat satu arah, yaitu hanya dari arah Jepara.
“Untuk kendaraan roda empat atau lebih yang dari arah Pasar Ngabul dilarang melewati Tugu Bundaran Ngabul. Rutenya melewati jalan alternatif,” kata Mustaqim.
Selain menata PKL, ditambahkan Mustaqim, kantong parkir juga sudah disiapkan. Bagi pengunjung Tugu Tiga Tokoh Pejuang Perempuan Jepara disiapkan tempat parkir di sisi utara Bundaran Ngabul. Serta, di tepi trotoar di sepanjang jalan depan Pujasera.
“Untuk parkir mobil ditempatkan di sebelah selatan Pujasera Ngabul,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)
