Kerbau milik Bardi Barto Atmojo itu mati di kandang di Pedukuhan Sawahan, Sumberagung, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, sekitar pukul 23.00 WIB, semalam.
Baca: Kronologi Meledaknya Bom Paku di Bantul
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kasidi, 57, tetangga Bardi mengungkapkan, sebelum mati, kerbau bersikap tak wajar. Beberapa kali meronta hingga tercebur di lubang dekat sawah, sebelah kandang.
"Mulai kondisi tak wajar jam tujuh malam," ujarnya, Rabu (2/11/2016).

Kondisi kerbau sesaat setelah menginjak bom, terkena paku dan berbagai logam.
Baca: Bom Paku yang Meledak di Bantul Diduga Rakitan
Selain itu, kerbau juga sempat menggesek-gesekkan kepala di tanah. Tak hanya itu, kerbau juga sempat keluar busa sebelum mati. "Keluar kelihatan putih. Seperti kena racun," ucapnya.
Jumilah, 54, istri Bardi, mengaku sedih kerbaunya meninggal. Kerbau seharga Rp11 juta itu baru dibeli dua tahun lalu.
Baca: Bom Paku Bantul, Ada 50 Paku Tertancap di Tubuh Kerbau
"Ya sedih. Sudah bisa diajari kanggo mluku (membajak) sawah," katanya.
Kendati demikian, ia bersyukur bukan suaminya yang menginjak bom paku itu. Rencananya tim Labfor Polri akan memeriksa bangkai kerbau tersebut.
"Bapak (Bardi) lagi diajak ke Polres (Bantul)," ungkap Jumilah.
Saat ini, tim Gegana Polda Daerah Istimewa Yogyakarta sedang olah tempat kejadian perkara. Beberapa mobil dari laboratorium forensi Polda Jateng pun telah tiba di lokasi. Sayangnya, belum ada petugas yang mau dimintai komentar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)