Secara umum bakso horog-horog sama dengan bakso pada umumnya. Ada bakso, mie, serta irisan daging. Pembeda bakso horog-horog dengan bakso pada lain, yaitu campuran horog-horog.
Horog-horog merupakan sagu yang ditanak. Teksturnya kenyal dan putih bening. Bagi masyarakat Jepara, selain dimakan dengan bakso, horog-horog sagu juga dimakan bersama pecel sayur dipadukan dengan sate cecek (kulit).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Jika kebetulan berkunjung ke Bumi Kartini, di kawasan kota banyak penjual bakso horog-horog. Salah satunya di warung bakso ABC di Jalan Kartini, warung bakso Solo di Pengkol, warung bakso Kanal, dan warung bakso 99 di depan gardu PLN Ngabul.
Yufita Safitri, warga Tahunan, bakso horog-horog adalah penganan yang diincar saat mudik lebaran. Selama bekerja di Jakarta, dia mengaku tak menjumpai horog-horog.
“Kalau pas pulang kampung yang dicari ya, horog-horog. Kalau tidak pecel horog-horog, ya bakso horog-horog,” ujar Yufita saat ditemui Metrotvnews.com di warung bakso 99, Rabu (6/7/2016).
Shinta, pemilik warung bakso 99, mengaku omzet penjualannya meningkat setelah menawarkan menu bakso horog-horog. Sebelumnya, Shinta hanya menjual bakso balungan dan bakso lontong.
“Pembeli banyak yang menanyakan horog-horog, akhirnya saya sediakan juga. Ternyata laris,” kata Shinta.
Satu porsi bakso horog-horog rata-rata dibanderol Rp10 ribu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)
