Program bela negara itu digelar pada 17-21 April 2016. Sebanyak 204 anggota LDII se-Jateng, khususnya para pemuda, mengikuti program yang khusus digunakan untuk meningkatkan kemampuan cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menghadapi serangan dari bangsa asing. Yang unik, dari ratusan peserta tersebut, LDII memasukkan sejumlah preman dan pengangguran untuk dilatih bela negara.
"Program bela negara kami lakukan untuk meningkatkan wawasan kebangsaan dan cinta Tanah Air. Para kader kami digembleng untuk berlatih layaknya tentara agar kemampuan fisik mereka mumpuni," kata Ketua LDII Jawa Tengah, Singgih Tri Sulistiyono, pada Media Gathering DPW LDII Jateng di Semarang, kemarin.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pelatihan bela negara tersebut juga ditinjau langsung oleh petinggi Kodam IV/ Diponegoro seperti Pangdam Mayjen TNI Djaswandi, Kasdam Jonny Supriyanto beserta para stafnya.
Bela negara, tambah Singgih, sangat penting dilakukan kepada seluruh rakyat Indonesia, mengingat belakangan ini marak terjadi tindakan kekerasan di segala sektor kehidupan bernegara.
"Maka dari itu kami ingin meningkatkan semangat kader untuk menjadikan bumi Indonesia mempunyai roh rahmatanlilalamin," terang Singgih.
Selain itu, ormas yang berdiri sejak 1972 silam itu ke depan akan mengadakan seminar empat konsesus nasional untuk menghadapi serangan asing sekaligus menghalau gerakan radikalisme. Ini, ungkap Singgih, jadi bukti LDII yang tak hanya berdakwah secara lisan tapi juga memberdayakan masyarakat dengan merubah cara berpikir untuk membangun moralitas rakyat Indonesia.
"Kami sebagai lembaga dakwah berusaha jadi aset bangsa dan bukan ancaman bangsa. Tugas kami juga," tutup Singgih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
