Menurut salah satu pengunjung Dian Nur Alifah, ia sengata datang untuk melihat langsung berbagai peninggalan sejarah Ibu Kartini. Selama ini ia hanya mengetahui sosok Kartini melalui buku dan internet. Dengan melihat langsung, ia berharap bisa belajar lebih banyak bagaimana sosok Kartini memperjuangkan nasib kaum perempuan di masa lalu.
Tak hanya wisatawan lokal, wisatawan mancanegara pun tampak ramai mendatangi museum. Apalagi tarif masuk museum sangat terjangkau. Pengunjung cukup menyiapkan uang Rp2.000 untuk melihat langsung barang bersejarah berupa baju, meja belajar, mesin jahit, meja makan, bath up untuk mandi dan buku Habis Gelap Terbitlah Terang yang merupakan kumpulan surat bersi curahan hati RA Kartini kepada sahabatnya di Belanda.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Setelah dipugar dua tahun lalu, Museum Kartini memang menjadi salah satu obyek wisata unggulan di Jawa Tengah. Kini, jumlah barang bersejarah lebih banyak karena kerelaan keluarga Kartini menyerahkan kepada museum. Pengunjung museum yang terdapat tepat di sebelah timur Alun-alun Rembang itu meningkat dua kali lipat dari hari biasa. Dalam sehari, pengunjung museum berkisar di angka 300-400 orang.
Setelah mengelilingi museum, pengunjung bisa berburu pernak-pernik menyangkut RA Kartini sebagai oleh-oleh. Pedagang souvenir menyediakan gantungan kunci, bros dan tas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(OJE)
