Pasalnya usai kembali ke Yogyakarta para eks anggota Gafatar tidak langsung dipulangkan ke keluarga. Mereka akan dikarantina beberapa hari untuk dipulihkan keadaan psikologinya serta dibina mentalnya hingga siap kembali ke masyarakat.
Pihaknya sudah mempersiapkan dana sekitar Rp650 juta untuk menangani mereka. Dana itu diambil dari anggaran dana kebencanaan sosial Dinas Sosial. "Di tempat kami ada anggaran kebencanaan. Terbagi menjadi kebencanaan alam dan sosial. Dana Rp650 juta itu dari kebencanaan sosial untuk biaya logistik dan bayar tenaga pekerja," kata dia melalui sambungan telepon, di Yogyakarta, Sabtu (23/1/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selain itu, pihaknya juga telah mempersiapkan pemuka agama dan tokoh masyarakat serta akademisi untuk membantu pemulihan psikologi korban eks anggota Gafatar. "Jumlah pasti pemuka agama, akademisi dan tokoh masyarakat belum tahu karena kita menunggu jumlah pasti eks anggota Gafatar yang pulang. Kami akan siapkan tokoh dari masing-masing agama," tuturnya.
Para tokoh agama dan akademisi ini tidak hanya mendampingi selama di karantina. Mereka akan mendampingi para eks anggota Gafatar itu kembali ke rumah. "Kami ingin semuanya (eks anggota Gafatar) bisa kembali seperti semula. Walau sudah pulang, kami dampingi terus mereka. Kalau perlu kami bimbing hingga dapat pekerjaan kembali," tegasnya.
Kemarin malam pemulangan eks anggota Gafatar gelombang pertama sudah dilakukan. Pemulangan dilakukan dengan menggunakan kapal milik TNI dan pesawat terbang. Para eks anggota Gafatar Yogyakarta akan ditampung sementara di asrama haji Donohudan Boyolali sebelum kembali ke Yogyakarta. Tiba di Yogyakarta mereka akan ditampung sementara di Youth Center di Sleman Yogyakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)