Selama proses deradikalisasi, keluarga dilarang menjenguk mereka. Kepala Dinas Sosial Pemda DIY Untung Sukaryadi mengatakan tidak akan mengizinkan keluarga menjenguk dengan alasan keamanan. Pasalnya, beberapa anggota Gafatar ada yang lupa dengan keluarganya.
"Kamikan tidak bisa memastikan apakah mereka benar-benar keluarganya. Lalu siapa mereka? Kami tak mau ambil risiko karena kalau ada sesuatu dengan eks anggota Gafatar akan menjadi tanggung jawab kami," kata dia kepada Metrotvnews.com di Yogyakarta, Jumat (28/1/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia juga melarang keluarga untuk membawa serta pulang para eks pengikut Gafatar dengan alasan apapun. Namun, eks anggota Gafatar masih diperbolehkan menghubungi keluarga via telepon.
Eks anggota Gafatar tiba di Youth Center sekitar pukul 16.00 WIB. Mereka diboyong dari asrama haji Donohudan, Solo, dengan tujuh bus. Usai diberi materi di Youth Center, mereka akan diserahkan ke pemkab dan pemkot tempat mereka berdomisili untuk diberi materi kembali selama tiga hari.
Pantauan Metrotvnews.com, dua tenda PMI dan dua tenda makanan sudah dipasang di dalam Youth Center. Sementara ruang tidur sudah dibentuk seperti barak asrama dengan tempat tidur dibuat berjejer dalam satu ruangan. Dapur umum pun telah mulai beroperasi untuk memasok makanan bagi para mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)