Ketua SAR Parangtritis Ali Susanto menceritakan santri bernama Akbar Putra Utama, 18, tewas terseret ombak besar saat sedang berenang di laut selatan bersama 41 santri lainnya.
"Rombongan ada 42 orang mandi. Mereka tiba sekitar pukul 14.00 WIB. Saat sedang mandi di laut, ada ombak besar datang," ujar Ali saat dihubungi Metrotvnews.com, di Yogyakarta, Selasa (16/6/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dari 42 santri, sebanyak 7 orang terseret ke tengah laut pada Senin, 15 Juni, sore. Enam orang berhasil diselamatkan tim SAR. Namun, satu orang tak selamat. "Mereka mandi di dekat palung laut. Santri itu kami temukan 15 menit kemudian. Lalu kami bawa ke puskesmas terdekat untuk di cek jiwanya. Dan ternyata sudah meninggal," terang dia.
Tim SAR segera memanggil dan menyerahkan jenazah Akbar kepada pihak pondok pesantren. "Jenazah sudah dibawa pulang, kemarin. Rencana mau dibawa ke Tasikmalaya. Baru dibawa pulang ke rumahnya," pungkasnya.
Sebelum kejadian, tim SAR sudah memperingatkan wisatawan perihal keganasan ombak. "Tim kami sudah ingatkan bahwa ombak sedang tinggi. Sudah seminggu ini ombaknya tinggi. Mungkin karena faktor cuaca," papar Ali.
Pihaknya juga mengimbau para wisatawan agar tak berenang ke terlalu tengah. "Anggota panjagaan di sepanjang pantai sudah kita tambah. Terutama di daerah palung karena wisatawan tak tahu di mana letaknya. Kita sudah tanam rambu-rambunya juga di sana," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)
