"Tahun ini jumlah calon haji lansia hampir mencapai 40 persen. Tersebar di seluruh DIY. Yang paling tua berusia 88 tahun dari Sleman," ujar Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag DIY, Nurudin melalui sambungan telepon di Yogyakarta, Kamis (20/8/2015).
Panitia haji memberi perlakuan khusus pada calhaj berusia di atas 60 tahun tersebut. Salah satunya, panitia akan menambah gelang khusus kepada para lansia saat tiba di asrama penampungan haji.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Usia di atas 60 tahun memang usia yang riskan. Begitu tiba di embarkasi (asrama haji) kami akan menambah gelang kepada lansia agar panitia dan tim medis lebih memperhatikannya," kata Nurudin.
Dari sekian banyak calhaj lansia, ada beberapa yang memiliki riwayat penyakit cukup serius. Salah satunya, harus melakukan cuci darah seminggu dua kali.
"Ada yang harus dapat penanganan khusus karena pakai kursi roda. Ada pula yang harus cuci darah. Untungnya, ada keluarga calon jamaah yang turut mendampingi sehingga bisa dilakukan cuci darah di rumah sakit Arab terdekat," jelas Nurudin.
Panitia juga telah menyiapkan tiga tenaga medis di setiap kloter untuk mendampingi para calhaj selama menunaikan ibadah haji. "Satu dokter dan dua tim medis. Ditambah ada panitia juga untuk tiap kloter," urai Nurudin.
Pada musim haji tahun ini, jamaah calhaj DIY terbagi dalam tujuh kloter. Tiap kloter yang terdiri dari 360 calhaj akan diberangkatkan secara bergelombang dan akan mulai di karantina di Asrama Haji Embarkasi Donohudan, Solo, Jawa Tengah pada 28-30 Agustus 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)