Namun, panitia menamakan acara itu dengan sebutan #SeniIndonesiaBerkabung. "Kami ingin membangkitkan harapan kembali pada masyarakat. Kondisi pemimpin, baik DPR maupun eksekutif, kerap diganggu politik," kata Koordinator Umum Proyek #SeniIndonesiaBerkabung, ST Sunardi, Senin (6/7/2015).
Jajaran panitia yang terdiri para akademisi dan seniman melibatkan para maestro seni lukis dari Yogyakarta. Misal saja, Joko Pekik dan Nasirun. Selain keduanya, ada pula pelukis Edi Sunaryo, Totok Buchori, Melodia, Arahmaiani, Bunga Jeruk, Laksmi Sitoresmi, Sigit Santoso, dan Andre Tanama. Di bawah arahan mereka, para seniman muda melukis sesuai apa yang dipikirkan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurutnya, seni menjadi media yang mampu bicara di tengah kesibukan politisi yang sibuk memperjuangkan kehendak pribadi. Para politisi yang duduk di legislatif maupun eksekutif dinilai telah banyak mengabaikan kepentingan publik.
"Berkabung bukan tak ada harapan. Tapi suara kami yang sudah bingung bagaimana menyuarakan," katanya.
Baginya, media seni menjadi jalan yang bisa ditempuh untuk tetap menghidupkan harapan masyarakat Indonesia. "Masyarakat sipil sudah banyak yang apatis, termasuk akademisi. Kita ingin semakin kritis lagi," ujarnya.
Panitia lain, Gregorius Budi Subanar, juga mengungkapkan seni menjalani yang bisa ditempuh di tengah sibuknya politisi merengkuh keinginannya.
"Misalnya, mereka (politisi) bukan membawa aspirasi, tapi yang dibawa malah dana aspirasi," kata pria yang akrab disapa Romo Banar ini.
Kritik secara simbolik, ia melanjutkan, bisa muncul dalam dunia seni. Tak hanya kritik, namun juga bisa juga satire bahkan menertawakan diri sendiri. "Maknanya bisa seni Indonesia yang berkabung, bisa seni indonesia untuk mengungkapkan rasa berkabung," ungkapnya.
Di samping kegiatan melukis, kegiatan #SeniIndonesiaBerkabung juga akan mengadakan kegiatan seperti seni sastra, lomba teater, pertunjukan musik, lomba poster perjuangan, dan seminar gerakan antikorupsi.
Serangkaian acara itu akan dilaksanakan di kampus Universitas Sanata Dharma, Universitas Gadjah Mada, Universitas Kristen Duta Wacana, dan Institut Seni Indonesia. Kegiatan itu akan dilangsungkan berkala hingga Desember.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)