Ilustrasi/Gafatar
Ilustrasi/Gafatar (Ahmad Mustaqim)

Di Kalimantan, Gafatar Difasilitasi Lahan 4 Ha untuk Bertani

gafatar
Ahmad Mustaqim • 20 Januari 2016 17:52
medcom.id, Yogyakarta: Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) memilih jalan pertanian usai dibubarkan pada medio 2015. Gefatar melakukan kegiatan bertani di pulau Kalimantan.
 
Eks Ketua Gafatar DIY, Yudhistira, mengungkapkan lahan yang digunakan bertani merupakan hasil hibah dari penduduk di Kalimantan dan sebagian dibeli. Selain itu, ia juga mengaku mendapatkan bantuan lahan kosong dari Dinas Pertanian di Kalimantan.
 
Ia tak menyebut spesifik Dinas Pertanian mana yang membantu lahan itu. "Ada 4 hektare lahan pertanian dari Dinas Pertanian. Termasuk yang ikut terbakar," kata Yudhistira kepada Metrotvnews.com, Rabu (20/1/2016).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Yudhistira juga menuturkan, sebelum dibubarkan, Gafatar memang sudah membeli tanah lebih dulu di Kalimantan. Kemudian, lahan tersebut ditawarkan kepada eks anggota yang berminat untuk menggarap ataukah akan dibiarkan menganggur.
 
"Kemudian dipilih untuk digarap karena sangat sedikit generasi sekarang yang mau bertani. Oleh karena itu kawan-kawan ingin bertani dan menjadi bangsa yang memang agraris," kata dia.
 
Yudhistira juga tak menyebut jika mereka yang di Kalimantan dan kampnya dibakar merupakan bagian dari Gafatar. Menurutnya, hal itu juga dipengaruhi sudah banyaknya orang Kalimantan yang ikut bertani. 
 
Ia menuturkan tak habis pikir jika Gafatar yang sudah bubar masih dianggap sesat. Kendati begitu, ia tak mempermasalahkan cibiran itu. "Saya kurang tahu jumlah mereka di sana. Tapi mereka petani. Mereka lulusan SD, pemikirannya tidak mampu mengajarkan ajaran sesat," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(UWA)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif