Pemerintah Kota Yogyakarta menyarankan wisatawan yang hendak ke Malioboro, memarkirkan kendarannya di luar kawasan legendaris itu. Pasalnya, kantong parkir di Malioboro sangat terbatas.
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti menjelaskan, kawasan sisi timur Malioboro yang sudah dibuka untuk umum dilarang dipakai untuk parkir. Kendaraan roda empat bisa diparkirkan di Abu Bakar Ali, parkiran Ngabean, Senopati Titik Nol Kilometer, Benteng Vredeburg dan Pasar Beringharjo.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sementara, kendaraan roda dua bisa di parkiran Abu Bakar Ali lantai dua dan tiga, parkiran Stasiun Tugu Yogyakarta dan di depan Hotel Mutiara.
"Saya tegaskan parkiran di Malioboro terbatas. Sepanjang kawasan Malioboro bukan untuk zona parkir," ujar Hariyadi usai gelar pasukan di Stadion Mandala Krida, Kamis (30/6/2016).
Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Hario Yudo mengatakan, pemerintah menyiapkan beberapa kantong parkir tambahan. Antara lain di Stadion Kridosono, Mandala Krida dan Museum Perjuangan.
"Kantong parkiran tambah total bisa menampung hingga 2000 kendaraan roda dua dan empat. Kalau di dalam wilayah Malioboro hanya mampu menampung maksimal 50 bus, 500 kendaraan roda empat dan 2000-an roda dua," jelas Hario.
Ia menyarankan wisatawan memakirkan kendaraan di luar kawasan Malioboro dan kemudian menggunakan Trans Jogja untuk menuju Malioboro. "Jangan sampai seperti tahun lalu banyak mobil yang berputar berjam-jam hanya untuk mencari tempat parkir di Malioboro," katanya.
Ia akan menyebarkan personelnya untuk membantu kepolisian mengatur kelancaran arus lalu lintas di Malioboro. Pihaknya memperkirakan puncak keramaian wisatawan di Malioboro terjadi pada H+2 dan H+3 Lebaran dengan jumlah wisatawan sekitar 4,3 juta orang yang masuk ke Yogyakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)