PJTKI itu bernama PT Dewi Pengayom Bangsa di Pegandon. Kepala cabang PJTKI, Fitriani, mengatakan berani menjamin keselamatan TKW berusia 21 tahun itu.
Fitriani mengatakan polisi tengah menangani kasus tersebut. Siti juga ditempatkan di lokasi yang aman di Taiwan yaitu tempat penampungan atau shelter.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Agensi di Taiwan, kata Fitriani, telah menerima laporan kekerasan tersebut. Agensi telah menegur majikan Siti pada waktu kejadian pertama penganiayaan. Saat itu, majikan berjanji tak akan cerewet lagi dan main tangan.
Ternyata, janji itu hanya sesaat. Kekasaran pada Siti masih terus berlanjut. Sehingga korban memutuskan merekamnya lewat ponsel yang ditaruh di atas lemari.
"Kejadian penganiayaan yang direkam Siti terjadi pada Senin 19 Oktober. Tetapi kami baru terima video rekaman tersebut pukul 21.00 tanggal 21 Oktober, langsung pukul 22.00 saat itu juga polisi mendatangi tempat Siti bekerja," kata Fitriani, Jumat (23/10/2015).
Sang majikan sempat menolak interogasi. Lalu Siti menunjukkan video rekaman itu sehingga polisi memprosesnya.
Hanya saja, ungkap Fitriani, ia belum dapat berkomunikasi langsung dengan Siti. Sebab, Siti dalam pengawasan kamar dagang Indonesia di Taiwan dan penanganannya diambil alih negara.
"Setelah proses hukum selesai, Siti akan diusahakan untuk mendapatkan majikan baru yang lebih baik perilakunya. Namun kalau keluarga menginginkan Siti pulang, kami siap membantu memulangkan korban. Terkait dengan majikan yang menganiayanya, kasusnya telah masuk dalam pengadilan. Dia akan dituntut akibat tindakannya yang menganiaya Siti," ujarnya Jumat 23/10/15.
Lain tempat, Kepala Bidang Transmigrasi Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Kendal, Supardi, mengatakan berusaha maksimal untuk membantu Siti. Pemerintah juga akan menyelesaikan hak-hak Siti seperti asuransi dan pembayaran kekurangan gaji.
"Tujuan kami mempertemukan pihak keluarga dan PJTKI, agar bisa diketahui apa yang menjadi tuntutan atau permintaan dari pihak keluarga terkait Siti," ulasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)