Singgih Bagjono, Lurah Sangkrah, membenarkan Bahrun Naim sebagai warga Kota Solo, Jawa Tengah. Singgih mengatakan pria kelahiran 1983 itu putra dari pasangan suami istri Faturrahman dan Siti Thayibbah. Namun ia sudah lama tak tinggal di Sangkrah. Persisnya sejak tahun 2010.
"Yang masih di sini adalah kedua orangtua serta adiknya," ungkap Singgih saat ditemui Metrotvnews.com di kediamannya di Solo, Jumat (15/1/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dari pantauan Metrotvnews.com, rumah orangtua Bahrun tampak sepi. Bangunan berlantai dua itu tertutup rapat. Rumah bercat putih biru dan bersebelahan dengan anak sungai Bengawan Solo.
Di bagian depan rumah, terpasang spanduk bertuliskan 'Ya Ikanku'. Menurut keterangan tetangga, orangtua Bahrun berjualan makanan beku, seperti nugget, sosis, dan tempura.
Benni, warga sekitar, mengatakan keluarga Bahrun termasuk orang yang dermawan. Namun keluarganya tertutup dengan lingkungan sekitar.
"Jarang ngumpul dengan warga. Kalau Bahrun sendiri sudah lama tidak terlihat, tapi memang aktif di luar, bukan di kampung," kata Benni.
Sutarno, warga lainnya, mengatakan Faturrahman dan Siti Thayibbah merupakan pasangan suami istri yang relijius. "Pak Fathurrahman malah sering menjadi imam di beberapa masjid," kata dia.
Setelah aksi teror terjadi di Jakarta, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan kejadian tersebut merupakan manivestasi perebutan kekuasaan antarkelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Kelompok ISIS yang digawangi Bahrun Naim diduga terlibat dalam peristiwa tersebut.
(Baca: Bom Sarinah, Kapolda: Kelompok ISIS Bahrun Naim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)