Protes dilayangkan kerabat Keraton Yogyakarta, KRT Jati Hadiningrat. Pria yang akrab disapa Romo Titi ini adalah salah seorang penguasa Ndalem Pujokusuman serta adik dari KRT Pudjodiningrat yang merupakan salah satu petinggi Jogja DEC. Keduanya adalah pengelola dan pemilik Ndalem Pujokusuman.
Ia menyayangkan Ndaleman Pujokusuman yang merupakan milik Keraton Yogyakarta digunakan untuk kegiatan yang tidak ada sangkut pautnya dengan kegiatan keraton. Ia juga menentang bila Ndaleman Pujokusuman dijadikan kantor pusat Jogja DEC di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Saya tidak rela Ndalem Pujokusumon dipakai untuk hal-hal tidak jelas. Bukan berarti saya ngecap Jogja DEC negatif. Tetapi, kegiatan ini tidak kaitannya dengan keraton. Jangan pakai area keraton untuk kegiatan yang tidak berhubungan dengan keraton,” kata dia, di Ndaleman Pujokusuman, usai Deklarasi Jogja DEC, di Yogyakarta, Jumat (11/3/2016).
Ketua RT dan RW di Ndalem Pujokusuman juga memprotes pelasanaan kegiatan ini. Sebab, panitia dan pengurus belum meminta izin dan memberitahu perangkat desa setempat.
Ketua RT 18 Ndalem Pujokusuman, Fauzan Syukri, mengatakan belum menerima pemberitahuan lisan dan tertulis perihal adanya kegiatan Jogja DEC.
“Orang mau adain acara seharusnya permisi dulu dengan perangkat desa. Apalagi membawa banyak orang dan membutuhkan parkiran yang luas. Tadi, warga sempat terganggu karena parkiran semrawut tak yang urus. Membuat macet jalanan di sekitar sini,” kata Fauzan.
Ketua RW 04 Ndalem Pujokusuman, Jorowi, sudah mewanti-wanti warganya untuk tidak terlibat dan ikut dalam organisasi Jogja DEC sampai organisasi itu diakui pemerintah.
“Saya mencegah warga ikut acara ini. Kalau acara ini diakui, seharusnya banyak dihadiri pejabat pemda. Tapi, tadi tidak ada sama sekali pejabat yang datang," kata dia.
Organisasi Jogja mengklaim seabgai bagian dari PBB yang berfokus pada kegiatan kemanusiaan dan sosial. Organisasi ini berdiri pada 11 Maret lalu dan mengklaim sudah memiliki 10 ribu anggota di DIY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)