"Kalau truk yang antar sampah di sini banyak, Mas. Satu jam bisa puluhan truk," kata Warti, 33 tahun, seorang pemulung di TPA Piyungan, Senin (2/11/2015).
Truk yang mengantar sampah di TPA Piyungan terbilang banyak. Bardasarkan tulisan identitas kendaraannya, tak hanya dari Kabupaten Bantul yang membuang sampah di TPA Piyungan. Adapula dari Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pantauan Metrotvnews.com, setiap ada truk yang menurunkan sampah, puluhan orang dan puluhan sapi langsung 'menyerbu'. Tak hanya di lokasi dekat penurunan sampah, hampir di setiap sisi gunungan sampah banyak ternak dan beberapa orang yang memanfaatkan barang sisa itu.
"Kalau sudah menggunung, biasanya nanti akan diratakan dengan alat berat. Seperti sekarang, tempat penurunan sampah sudah bergeser dan yang menggunung diratakan," ujarnya.
Ishak, 37, yang juga seorang pemulung di TPA Piyungan, mengungkapkan hampir semua jenis sampah bermuara di TPA Piyungan. Bahkan, lantaran menjadi tempat akhir, TPA Piyungan tak sepi dari pembuangan sampah dari pagi hingga malam.
"Kalau yang mencari sampah di sini mulai pagi hari sudah ramai. Malam juga banyak. Malah ada yang nginap," ucapnya.
Beragam jenis sampah dibuang di TPA Piyungan. Mulai dari sampah plastik, organik, serta non organik. Biasanya, sampah yang berupa makanan bekas dikonsumsi sapi yang dilepaskan di TPA tersebut.
Luas TPA Piyungan kurang lebih 10 Hektare. Namun hanya 3 Hektare yang menjadi lahan pembuangan sampah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)