Jembatan roboh ketika truk bermuatan batu melintas di Desa Karanganyar, Welahan, Jepara, Jawa Tengah. (Metrotvnews.com/Rhobi Shani)
Jembatan roboh ketika truk bermuatan batu melintas di Desa Karanganyar, Welahan, Jepara, Jawa Tengah. (Metrotvnews.com/Rhobi Shani) (Rhobi Shani)

Jembatan Roboh, Truk Muatan Batu Terperosok ke Sungai

jembatan ambrol
Rhobi Shani • 27 Maret 2017 12:20
medcom.id, Jepara: Truk bermuatan batu belah seberat 40 ton jatuh ke Sungai Welahan Drainase 1 (SWD 1). Diduga jembatan alternatif penghubung Kabupaten Jepara-Kabupaten Demak, Jawa Tengah, itu roboh lantaran tak kuat menahan beban.
 
Pantauan Metrotvnews.com, usia jembatan sudah tua. Kontruksi jembatan berupa besi baja. Badan jembatan berupa batang kayu yang dilapisi aspal. Lebar jembatan hanya cukup dilalui satu kendaraan roda empat.
 
Warkan, warga Desa Guwo, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, menyampaikan, kondisi jembatan rusak sudah lama. Meski dalam kondisi rusak, jembatan masih sering dilalui kendaraan roda empat.
 
“Kalau mobil lewat ya, jembatannya goyang-goyang. Biasanya truk bermuatan pasir juga lewat,” ujar Warkan di tepi sungai SWD 1, Senin, 27 Maret 2017.
 
Nahas, saat truk bernomor polisi H 1492 UE yang dikemudikan warga Wedung, Kabupaten Demak melintas, jembatan langsung roboh. Tak pelak, truk beserta muatannya jatuh ke sungai.
 
“Tadi saat truk lewat, jembatan yang sisi kiri mleyot terus langsung jatuh ke sungai,” kata Warkam.
 
Jembatan ini, disampaikan Mutamakin, warga Desa Rejosari, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, merupakan jembatan utama warga setempat yang hendak beraktivitas ke Kabupaten Jepara. 
 
“Mulai dari sepeda motor sampai truk biasanya memang lewat jembatan ini, karena kalau harus lewat jembatan utama di Welahan berputar 10 km,” beber Mutamakin.
 
Selain jembatan Welahan, masih ada jembatan alternatif lain. Yaitu jembatan Ujungpandan. Namun, lagi-lagi warga harus memutar sejauh 3 km.
 
“Tapi saat ini jembatan Ujungpandang hanya bisa dilewati kendaraan kecil,” imbuh Mutamakin.  
 
Selama jembatan dalam kondisi rusak, ditambahkan Mutamakin, warga di Kecamatan Mijen maupun Kecamatan Welahan tidak memasang rambu tanda peringatan. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif