Hartono, warga RT9 RW2 Desa Jambu Timur Kecamatan Mlonggo, menyebut tiga anak tak dapat diterima di SMP Negeri 1 Mlonggo setelah lulus dari SD Negeri Jambu Timur. Sebab, jarak rumah dengan sekolah 4,5 kilometer.
“Nilai anak saya 24, mestinya bisa diterima (di SMP Negeri 1 Mlonggo) tapi karena jarak jadi tidak diterima. Sampai saat ini belum daftar sekolah. Nanti daftar gelombang kedua di MTs Mlonggo,” ujar Hartono, Selasa, 25 Juni 2019.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Alternatif jika tidak diterima di SMP Negeri 1 Mlonggo, anak harusnya dapat diterima di SMP Negeri 2 Bangsri. Hartono enggan memasukkan anaknya di sekolah tersebut karena tidak ada angkutan umum menuju sekolah di Desa Guyangan tersebut.
“Kendala transportasi angkutan umum tidak ada. Kalau saya yang penting sekolah negeri dan bisa diakses angkutan umum. Kalau di sekolah negeri biaya ringan, saya merasa terbantukan,” kata Hartono.
Edy Sulistiyanto, guru di SD Negeri Jambu Timur 3, menyebut 35 siswa lulus dari sekolah tempatnya mengajar tahun ini. Dari jumlah tersebut, hanya ada empat siswa yang diterima di SMP Negeri 1 Mlonggo. Tiga siswa diterima dari jalur prestasi dan satu siswa di terima dari jalur zonasi.
“Yang diterima dari jalur zonasi karena rumahnya Sinanggul,” ungkap Edy.
Edy menambahkan, sebanyak 12 siswa lulusan sekolahnya diterima di SMP Negeri 2 Bangsri. Satu siswa diterima dari jalur prestasi dan 11 siswa diterima lewat jalur zonasi.
“Sisanya ya, mungkin akan sekolah di sekolah swasta,” tandas Edy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)