Kekeringan panjang tersebut mengundang keprihatinan para guru dan siswa di SDN Baleharjo, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Puluhan siswa bersama guru menggelar salat minta hujan atau salat istisqa di halaman sekolah, Jumat (16/10/2015).
Kepala SDN Baleharjo Siti Masyatini mengatakan kekeringan di Kabupaten Gunungkidul kini seperti bencana. Sebab, hampir setiap warga di kabupaten tersebut membeli air untuk memenuhi kebutuhan pokok.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Masyarakat di Gunungkidul sangat kesulitan air di musim kemarau panjang ini," katanya setelah pelaksanaan salat tersebut.
Siti berharap besar kemarau saat ini tak terlalu lama dan segera turun hujan. "Kami juga meminta agar bencana asap di luar Jawa bisa segera teratasi. Semoga bisa segera turun hujan," kata dia.
Bintang Satriya Mukti, siswa SDN Baleharjo, mengaku sedih dengan kemarau panjang yang terjadi. Ia merasakan cuaca yang sangat panas dan tidak nyaman jika pulang sekolah. "Saya berdoa supaya segera turun hujan. Saya juga mendoakan saudara saya agar bencana kabut asap bisa selesai,” katanya.
Ratusan siswa SD di Brebes juga melakukan salat istisqa untuk meminta hujan. Kepala sekolah dasar Islam Terpadu (SDIT) Harapan Umat Brebes, Ratoni, mengatakan musim kemarau yang sudah berjalan enam bulan ini menyebabkan kekeringan air di lahan pertanian.
“Warga Brebes banyak menggantungkan perekonomiannya di sektor pertanian. Kini mereka harus menahan diri untuk tidak bercocok tanam karena menipisnya volume air akibat kemarau panjang,” kata Ratoni usai melakukan salat. di halaman sekolah SDIT Harapan Umat, Brebes.
Kegiatan tersebut, kata Ratoni, juga sebagai pembelajaran bagi siswa dalam menyikapi musibah dan ujian sejak usia dini. Sehingga, tertanam rasa syukur, sabar dan tawakal kepada Allah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)