Puluhan warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Kecamatan Pagerbarang (FMP-KP) melakukan unjuk rasa di ruas jalan Pagerbarang-Jatibarang. Mereka mendesak PT Waskita Karya segera memperbaiki jalan tersebut.
Selain berorasi, mereka juga membentangkan spanduk dan poster berisi kecaman. Mereka kemudian menanam pohon pisang, jagung, dan menyebar ikan lele di lubang jalan yang digenangi air hujan.
”PT Waskita harus bertangungjawab, karena kerusakan jalan ini akibat setiap hari dilewati ratusan truk yang membawa material pembangunan jalan tol,” kata Ketua FMP-KP, Wasirun, saat berorasi, Jumat (4/3/2016).
Wasirun mengaku, PT Waskita Karya memang sudah memperbaiki jalan dari Pagerbarang menuju ke Randusari. Namun, perbaikan tidak maksimal. Dengan demikian, jalan sepanjang dua kilometer itu, kini rusak kembali. Sedangkan jalan yang belum diperbaiki, sekitar 7,5 kilometer. Jalan itu meliputi Pagerbarang-Jatibarang dan Randusari-Pesarean.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Janji PT Waskita Karya yang akan memperbaiki jalan tersebut hingga kini belum ditepati. Padahal, menurut Wasirun, saat itu mereka menyampaikan langsung dihadapan Bupati Tegal saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di jalan tersebut.
”Jalan yang rusak di sini panjangnya sekitar 9,5 kilometer. Baru diperbaiki dua kilometer. Tapi, perbaikan itu tidak maksimal. Dan sekarang sudah rusak lagi,” bebernya.
Jika dalam waktu sepekan tidak ada itikad baik dari PT Waskita Karya, warga mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Pemkab Tegal. Selain itu, dia juga akan melaporkan PT Waskita Karya ke Polres Tegal.
”Kami beri waktu satu minggu untuk memperbaiki. Kalau tidak, kami akan tuntut PT Waskita,” tegasnya.
Sebelumnya, Bupati Tegal Ki Enthus Susmono marah besar melihat kondisi jalan alternatif Brebes-Tegal rusak parah. Meski proyek jalan tol itu berasal dari APBN, ia berharap tidak merusak jalan kabupaten.
Kelalaian PT Waskita yang tidak menepati janji itu, disebut bupati sebagai bentuk teror baru. Menurutnya ini adalah bentuk teroris dalam bidang pelayanan masyarakat. “Oke lah, tol itu proyek nasional, tapi jangan merusak regional dong," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)