Musibah robohnya crane terjadi pada Jumat 11 September 2015. Kecelakaan itu menewaskan 12 WNI dari total 238 korban meninggal. Salah satunya Suyana, jemaah asal Godean, Sleman, DIY.
Kakak sepupu korban, Muhammad Fauzan, 53, mengatakan, keluarga belum mendapat kabar atau surat tertulis dari Kemenag. Namun, keluarga sudah mengetahui akan dicairkannya dana santunan kematian dari pemerintah Arab Saudi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kami tahu dari televisi. Tapi kami enggak mau percaya sebelum ada komunikasi langsung dari Kemenag," ujar Fauzan ditemui di rumah almarhum di Dusun Rewulukulon, Desa Sidokarto, Godean, Sleman, Minggu (5/6/2016).
Uang santunan yang dijanjikan sebesar 1 juta Riyal atau sekitar Rp3,5 miliar amat ditunggu untuk menopang kehidupan istri dan tiga anak yang ditinggalkan korban. "Sejak almarhum meninggal, istrinya menjadi tulang punggung keluarga," katanya.
Kepala Kantor Kemenag Sleman Lutfi Hamid, mengatakan, pihaknya belum mendapat kepastian terkait pencairan uang santunan. Pihaknya berharap santunan tersebut langsung diberikan kepada keluarga tanpa melalui Kemenag Sleman.
"Belum ada pemberitahuan lisan dan tulisan ke kami soal pencairan uang santunan. Tapi kami harap langsung diberi ke keluarga biar enggak lama dan panjang birokrasinya," kata Lutfi.
Pekan lalu, Kedutaan Besar Arab Saudi menyampaikan kabar baik perihal uang santunan korban crane akan segera dibayarkan. Saat ini pencairan uang santunan masih proses penyelesaian administrasi dan verifikasi berkas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)