Kopral (CPM) Partika Subagyo Lelono, anggota Detasemen Polisi Militer (Denpom) IV/4 Solo, memimpin iring-iringan itu, Jumat 3 Juni. Mereka membawa kentongan dan poster bertuliskan: Awas, negara darurat narkoba dan perusak generasi bangsa.
"Kantongan ini tanda bahaya. Warga kampung harus tahu saat ini negara kita darurat kekerasan seksual terhadap anak dan darurat narkoba," ujar Kopral Subagyo di sela-sela aksi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pemerintah menggaungkan revolusi mental. Tapi gaungnya tak menjangkau masyarakat kelas bawah. Padahal kalangan bawah yang bersinggungan langsung dengan kehidupan anak-anak.
Subagyo mengajak orangtua tidak cuek dengan perkembangan generasi masa kini. Ia juga mengimbau guru mendidik anak dengan kedisiplinan, bukan dengan hukuman.
Sri Sulastri, seorang ibu yang mengikuti aksi, menyatakan keprihatinan pada kasus kekerasan terhadap anak-anak. Ia mengaku miris dengan kasus kekerasan.
"Anak itu sosok polos, membutuhkan bimbingan. Seharusnya mereka dididik sejak dini di keluarga dan lingkungan sekolah supaya tidak menjadi korban atau bahkan malah pelaku,"pungkasnya.
Sri juga ikut meneriakkan kepada para orangtua di Kampung Sumpingan untuk memberi perhatian kepada putra-putri mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)