Ketua ORI Perwakilan DIY, Budhi Masturi mengatakan pendalaman kasus akan lebih melihat pada dugaan maladministrasi perihal pembiaraan oleh otoritas bandara.
"Kami sudah berkirim surat ke Angkasa Pura I siang tadi," kata Budhi saat dihubungi Metrotvnews.com pada Selasa, 20 Juni 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Budhi mengatakan peristiwa memalukan itu tak sepatutnya terjadi. Melalui surat bernomor 0061/KLA/0095.2017/yg-06/VI/2017, ORI DIY akan meminta penjelasan ke PT Angkasa Pura I sebagai pengelola Bandara Adisutjipto.
ORI DIY juga bakal meminta keterangan sejumlah pihak, termasuk sopir taksi daring yang menjadi korban.
"Kami tak memperkirakan hasil. Kita lihat nanti, ada keterlibatkan institusi publik atau tidak, sebab di bandara ada aparat keamanan tentunya," kata dia.
General Manager Bandara Adisutjipto PT Angkasa Pura I, Agus Pandu Purnama mengatakan peristiwa itu dilakukan oleh sopir taksi konvensional lantaran F dianggap mengambil jatah penumpang.
"Itu kejadiannya spontanitas. Usai kejadian sopir langsung dilepaskan," ujarnya.
Penelanjangan terjadi pada Minggu, 18 Juni 2017. Peristiwa ini kali pertama menyebar ke publik setelah diunggah di YouTube berjudul `Perbuatan tidak Manusiawi Terhadap Sopir Taksi Online di Bandara Adisucipto Jogjakarta`. Rekaman berdurasi 13 detik, diunggah akun Teras Production beberapa saat setelah kejadian.
Akibat peristiwa ini, F trauma. Paguyuban Pengemudi Online Jogjakarta (PPOJ) melaporkan tindakan ini ke Polda DIY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
