Petani menunjukkan lahan kekeringan. (Metrotvnews.com/Bambang Mujiono)
Petani menunjukkan lahan kekeringan. (Metrotvnews.com/Bambang Mujiono) (Bambang Mujiono)

150 Hektare Sawah di Tegal Kekeringan

kekeringan
Bambang Mujiono • 24 Agustus 2015 09:55
medcom.id, Tegal: Kekeringan di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah meluas. Selain terjadi kesulitan air  bersih, kekeringan menyebabkan ratusan hektar lahan sawah puso. Petani merugi ratusan juta rupiah.
 
“Di Kecamatan Balapulang ini, sedikitnya ada 150 hektar lahan sawah retak, kekeringan, dan puso. Ke-150 hektar lahan ini adalah sawah tadah hujan," ucap Rojikin tokoh tani di dusun Batu Agung, Desa Banjar Anyar, Balapulang, Kabupaten Tegal, Senin (24/8/2015).
 
Saluran air dan sungai di kawasan ini mengering. Meski masih ada sisa air, namun kata Rojikin, tidak mampu mengairi sawah, karena letak sungai dan saluran air lebih rendah dari posisi lahan areal sawah.
 
“Kekeringan juga menyebabkan tanah di areal persawahan retak-retak dan sulit untuk diolah. Petani kawasan Balapulang hanya bisa pasrah menderita kerugian berkepanjangan akibat kesulitan air dan kekeringan tersebut,” tandas Rojikin.
 
Hal senada dikemukakan Makhali, 34, petani penggarap di Balapulang. Ia mengatakan, per hektare sawah, sedikitnya petani rugi hingga Rp9 juta. Biaya tersebut belum termasuk ongkos produksi. “Bisa dibayangkan berapa kerugian petani di 150 hektar lahan kawasan Balapulang ini. Dan, rata-rata petani tidak mampu ganti profesi, sehingga mereka hanya bisa pasrah dan menunggu hujan turun untuk kembali mengolah tanah mereka," katanya.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Makhali bilang, para petani mulai merasakan kekeringan sejak dua bulan terakhir. Banyak petani terpaksa menggadaikan atau bahkan menjual harta benda mereka.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif