"Hubungan mereka sudah lama tidak harmonis karena Paijan tidak pernah memenuhi tanggung jawabnya sebagai suami. Dia pengangguran. Paijan suka mabuk-mabukan dan berfoya-foya," ujar ayah korban, Mujimin, 63, ditemui seusai pemakaman Sumarsih, di Sleman, Yogyakarta, Rabu (19/8/2015).
Walaupun sudah pisah ranjang, Paijan masih sering mencegat Sumarsih saat akan berangkat kerja. "Kata warga sekitar Paijan masih menyimpan harapan bisa rujuk, tapi anak saya sudah tidak mau. Mungkin karena jengkel tidak diterima lagi, kemudian Paijan nekat membunuh anak saya,” tutur Mujimin.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dugaan ini semakin menguat karena Paijan mendadak hilang entah pascatewasnya Sumarsih. "Warga di sini juga menduga Paijan adalah pelakunya," pungkasnya.
Kendati demikian, jajaran Polsek Pakem belum dapat menentukan tersangka. Kapolsek Pakem Kompol Sudaryanto mengatakan, pihak mengembangkan dan menyelidiki kasus itu.
"Belum ada satu pun alat bukti yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) yang bisa menunjukkan identitas pelaku. Karena itu, kami belum bisa menentukan siapa tersangka pelakunya dan masih terus mencari”, tegas Sudaryanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)