Dalam sambutannya Menteri Agama Lukman Hakim mengapresiasi terselenggaranya konferensi ini. Ia melihat gerakan emansipasi perempuan sudah mengalami perluasan dan bermanfaat bagi kemajuan peradaban bangsa.
"Pertemuan ini adalah bukti nyata emansipasi perempuan sudah berkembang pesat. Perempuan kini sudah berperan luas di segala bidang tanpa adanya hambatan dari sisi agama, sosial, dan budaya. Pemerintah Indonesia juga telah memberi kesempatan bagi wanita untuk berkarya," ujar Lukman, Selasa (23/6/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sementara itu, Sri Sultan berharap agar konferensi ini dapat dijadikan referensi bagi konferensi dunia lainnya untuk menuju masyarakat yang adil dan sejahtera.
"Kita hidup dalam pluralisme. Ajaran welas kasih dan keadilan sosial kini sangat relevan dalam hidup saat ini. Kita butuh orang-orang yang saling membantu dan menolong untuk memberantas kemiskinan dengan kedua ajaran itu," ucap Sultan.
Konferensi Wanita Buddhis Internasional diadakan untuk memberi kesempatan berdialog tentang kasih sayang dan pengembangan spiritual untuk membentuk dunia yang lebih aman dan damai.
Konferensi yang sudah 14 kali terselenggara ini diikuti oleh 1.000 peserta dari 40 negara, di antaranya Myanmar, Amerika, Eropa Australia, dan Asia.
Acara ini akan ditutup dengan meditasi bersama umat Buddha di Candi Borobudur dan Candi Plaosan pada 1 dan 2 Juli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)