"Perjuangan anakku semoga diberi surga oleh Allah," doa Suwardi saat ditemui di kediamannya di Jalan Sribit RT 4/RW12 Sendang Tirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta, Rabu (1/7/2015).
Sehari sebelum kecelakaan, Senin 29 Juni 2015, Suwardi mengantar anaknya ke Lanud Adisutjipto Yogyakarta. Tak ada firasat aneh saat Suwardi melepas keberangkatan putranya tersebut. Sebab, Serda Agung berangkat untuk bertugas di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Hercules C-130 yang mengangkut anggota Satras 212/Ranai Kosekhanudnas itu pun lepas landas menuju Lanud Halim Perdanakusuma. Kemudian pada 30 Juni 2015, pesawat tersebut melanjutkan penerbangan ke Lanud Soewondo Medan.
Pada pukul 11.48 WIB, pesawat lepas landas dari Lanud Soewondo menuju Tanjung Pinang. Namun baru dua menit terbang, pilot meminta kembali ke Lanud Soewondo. Setelah memutar, pesawat jatuh dan terhempas di Jalan Jamin Ginting Medan.
Serda Agung berada di dalam pesawat tersebut. Kabar kecelakaan pesawat membuat keluarga berduka. Mereka kehilangan anak bungsu dari empat bersaudara itu.
Sementara itu, rumah Suwardi terus didatangi kerabat dan tetangga. Mereka menyampaikan belasungkapa dan mendoakan almarhum.
Sejumlah warga membantu memasang tenda di depan rumah. Mereka bersiap-siap menyambut kedatangan almarhum dan segera mengebumikannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
