Umat Muslim dari 60 organisasi dan elemen masyarakat Islam tersebut mengikuti parade tauhid yang mengusung tema ‘Dari Solo Untuk Indonesia Bersyahadat, Dari Solo Untuk Indonesia Bersyariat, Dari Solo Untuk Indonesia Berbarokah.
Sambil meneriakkan Allahu Akbar, mereka melakukan long march dengan rute Lapangan Kota Barat-Jalan Slamet Riyadi dan berakhir di Bundaran Gladag.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Festival Tauhid ini digelar oleh Majlis Ulama Indonesia (MUI) Solo dan Dewan Syariah Kota Solo (DSKS). Acara ini diselenggarakan kali pertamanya untuk menyambut datangnya bulan suci.
Menurut Endro Surasono, humas Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), acara ini sengaja digelar dengan beberapa tujuan.
"Kami ingin menyambut Ramadhan 1936 Hijriah dengan semangat kekeluargaan. Kami ingin mengajak masyarakat muslim membentengi diri dari berbagai hal yang tidak sesuai ajaran agama," ungkapnya.
Turut bergabung dalam barisan parade tersebut antara lain Majelis Tafsir Al-Quran (MTA), Nahdatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Forum Silaturahim Guru Muslim Surakarta, berbagai pondok pesantren, serta jamaah masjid di eks Karisidenan Surakarta.
Barisan 50.000 umat muslim tersebut terdiri dari pasukan berkuda, pembentang kain sepanjang 2.400 meter bertuliskan kalimat tauhid, hingga pengendara jeep.
Selain long march, mereka juga membacakan ayat suci Al-Quran dan sejumlah ulama menyampaikan tausiyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)
